1. Wadi’ah adalah titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja penyimpan menghendakinya.
  2. Mudharabah adalah Akad kerjasama antara bank selaku pemilik dana (shahibul mal) dengan nasabah selaku mudharib yang mempunyai keahlian atau keterampilan untuk mengelola suatu usaha yang produktif dan halal.
  3. Qardh adalah Akad pemberian pinjaman dari Bank kepada nasabah yang dipergunakan untuk kebutuhan mendesak.
  4. Murabahah adalah Akad jual beli antara Bank selaku penyedia barang, dengan nasabah yang memesan untuk membeli barang dan Bank memperoleh porsi keuntungan yang disepakati bersama.
  5. Musyarakah adalah Akad kerjasama antara Bank dengan Nasabah untuk mengikatkan diri dalam perserikatan modal dengan jumlah yang sama atau berbeda sesuai kesepakatan.
  6. Ijarah adalah Akad antara Bank (muajjir) dengan nasabah (musta’jir) untuk menyewa suatu barang atau objek sewa (ma’jur) milik bank dan bank mendapatkan imbalan jasa atas barang yang disewakannya tersebut.
  7. Istishna’ adalah Akad jual beli barang berdasarkan pesanan antara Nasabah sebagai pemesan (mustashni’) dengan Bank melalui kriteria tertentu seperti jenis, tipe, atau model, kualitas dan jumlahnya.
  8. Salam adalah Akad jual beli suatu barang (komiditi) dimana harganya dibayar dengan segera, sedangkan barangnya akan diserahkan kemudian dalam jangka waktu tertentu.
  9. Akad Kafalah adalah sebuah perjanjian pemberian jaminan, baik berupa jaminan diri atau harta (maal), yang diberikan oleh pihak penanggung (kafiil) kepada pihak kedua ( makhful anhu ashill)/ pihak yang ditanggung
  10. Rahn (gadai) adalah menjadikan barang yang mempunyai nilai harta menurut pandangan syara’ sebagai jaminan hutang, sehingga orang yang bersangkutan boleh mengambil sebagian manfaat barang tersebut